Minggu, 14 Maret 2010

Tentang Selembar Kertas yang Sudah Penuh

: seseorang

Bilang padanya, aku tak pernah mencintainya, begitu juga kau. Bahwa aku hanyalah selembar kertas yang cukup kau corat-coret dengan pena tinta merah, semerah darah hatiku. Selembar kertas. Tidak lebih. Tidak kurang

Yang sudah penuh, yang tak bisa lagi dibaca, atau bahkan diraba apa yang tertuang. Lembar depan dan lembar belakang. Coba kau lihat. Masih adakah ruang untuk kau tinggalkan setitik lagi tintamu?

Tak ada lembar lain untukmu...

Mungkin dia???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar