Rabu, 13 Januari 2010

Hatiku Selembar Daun

Hatiku selembar daun
melayang jatuh di rumput
nanti dulu
biarkan sejenak aku berbaring di sini
ada yang masih ingin kupandang
yang selama ini senantiasa luput

sesaat adalah abadi
sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi

kupu-kupu di sayap warna
suara burung di ranting cuaca
bulu-bulu cahaya
betapa parah, cinta kita remuk
berjalan di antara jerit-jerit bunga merekah

hatiku selembar daun
mengemis pada ranting
dahan patah belah dua

burung pipit di tangkaimu
bersenandung kehangatan,
kabut pun terlenyapkan..

hatiku selembar daun
aku tanpamu kini
akan jadi masa lalu
tanpa jiwa

mengikis selaksa perih,
melebur sudah bahkan
pada sejernih air..

wujudku tak tergambar
bayang di permukaan pun menghilang..

hatiku selembar daun
bila kau tak datang,
keadaan sudah kubaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar